PENCAK SILAT Road to UNESCO



September 2013
Diadakan pertemuan antara Mayjen TNI (Purn) DR H Eddie M Nalapraya & Mody Afandi mencanangkan ide tentang membawa pencak silat menjadi salah satu warisan dunia dari Indonesia untuk dunia, bersama wayang, batik dan keris.

Februari 2014
Pertemuan antara staf khusus kemepora saat itu Heru Nugroho dengan Mayjen TNI (Purn) DR H Eddie M Nalapraya dan Mody Afandi. Mencetuskan ide tentang "Pencak Silat Road To UNESCO", inisiatif gerakan ini disambut oleh KEMENPORA saat itu yaitu Roy Suryo.

Mei 2014
KEMENPORA membentuk tim peneliti sejarah dan budaya pencak silat, dengan mengirimkan ke Leiden anggota tim bernama: Mody Afandi, Fahmi, Mia, Soe dan Amran Halim, untuk mencari data tentang risalah pencak silat di Leiden, Belanda.

September 2014
Laporan risalah riset Belanda mulai disusun dan salah satunya menghasilkan buku "Penca: Pangkal , Alur, Dialektika" yang dipublikasikan oleh DISPARBUD Jabar.

Maret 2015
Upaya pengajuan pencak silat diawali oleh KEMENDIKBUD dengan inisiasi rapat awal pengajuan pencak silat sebagai ajuan Indonesia di tahun berikutnya.

Sepanjang 2016
Dirjen Kebudayaan melakukan penyusunan draft ajuan Pencak Silat, dipimpin oleh dirjen kebudayaan Hilmar Farid dan dibantu Mayjen TNI (Purn) DR H Eddie M Nalapraya dan tim lainnya.

Maret 2017
Pengesahan ajuan dari Indonesia dibakukan dengan "the tradition of pencak silat", pemilihan judul draft ini adalah sebagai penguatan Pencak Silat sebagai warisan budaya khas Indonesia. Unsur-unsur budaya pencak silat dikedepankan sebagai upaya menguatkan dan menarik garis besar budayanya, dan sebagai pembeda dengan konsep pencak silat sebagai olah raga.

Taufan Prasetya
FP2STI | Forum Pencinta dan Pelestari Silat Tradisional Indonesia
Ketua Umum