Pada bulan Ramadhan yg penuh berkah tahun ini, KSJ DD kembali menyelenggarakan Talk show dengan tema Silat Goes To UNESCO. Narasumber yg berkenan berbagi pengetahuan adalah:
Mayjen TNI (Purn) Dr. HC. Eddie M Nalapraya, Bapak Pencak Silat Dunia.
Babeh Eddie bercerita tentang sejarah perjalanan Silat Goes To UNESCO, dimulai sejak ide awal beliau cetuskan, pembentukan tim inventarisasi, kerjasama dengan Kemenpora, Kemendikbud dsb... namun kelanjutannya sdh tidak beliau ikuti, karena terlalu banyak pihak yg terlibat.
Edwin H Abdullah, SE, MPM, Deputy Menteri BUMN Bidang Energy, Pariwisata dll.
Uda Edwin memulai diskusi dengan pertanyaan mendasar, apa sih pentingnya Silat Goes To UNESCO? Setelah mengupas pencak silat dari perspektif 8 elemen budaya, kemudian ditutup dengan pesan bahwa upaya mendaftarkan pencak silat sebagai warisan tak benda ke UNESCO harus dilakukan bersama seluruh komponen terkait... tidak bisa sektoral.
Dr. Grace G Azmin, MSi, Dosen UNJ.
Dr. Grace merupakan akademisi peneliti pencak silat, mungkin satu2nya di Indonesia, yg disertasi doktoralnya tentang BEKSI. Pada kesempatan ini beliau memaparkan prosedur pendaftaran ke UNESCO, persyaratan yg dibutuhkan untuk evaluasinya, progress upaya Indonesia sejauh ini, dan pentingnya peran 3 elemen yaitu: masyarakat, pemerintah, dan negara dalam upaya Silat Goes To UNESCO ini.
Ust. Herman Budianto, MSi, Ketua KSJ.
Pendekar penulis buku Manajemen Perguruan Silat ini menutup diskusi Silat Goes To UNESCO dengan menyimpulkan seluruh hasil diskusi dan mengajak hadirin dari 28 perguruan silat yg ada di KSJ untuk berdoa bersama sebelum berbuka puasa.
Alhamdulillah seluruh acara berjalan dengan lancar dan bermanfaat. Terimakasih kepada DD Zona Madina, wabil khusus ustadz Herman yg tidak pernah lelah mendukung pelestarian dan pengembangan pencak silat tradisional Indonesia.
sumber: facebook Taufan Prasetya