Terus Dikembangkan, Silat Siap Mendunia


Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) terus berjuang untuk bisa menggolkan cabang Pencak Silat dipertandingkan di Olympiade. Bersamaan dengan itu juga ditempuh untuk mendapatkan pengakuan dari Unesco bahwa Pencak Silat sebagai seni beladiri asli Indonesia.

"Dua hal itu terus kami perjuangkan agar Pencak Silat dipertandingkan di Olympiade dan diakui Unesco," jelas Candra Bakti Asdep Pengembangan Penghargaan dan Promosi Kemenpora, Senin (8/9/2014).

Berbagai upaya terus dilakukan seperti menggelar dan mengikuti festival di luar negeri. Namun ternyata Malaysia juga getol mengikuti. Sehingga Candra Bakti perlu mengingatkan agar semua pihak memberikan dukungan untuk menggolkan Pencak Silat sebagai olahraga asli Indonesia dan bisa dipertandingkan di ajang multi event Olympiade.

"Pemerintah Indonesia tidak kawatir, tapi harus waspada," ujarnya ketika membuka seminar "Metalurgi: Senjata dan Perlengkapan Pencak Silat dalam rangkaian Hari Olahraga Nasional 2014 di Hotel Lor In. Seminar diantaranya menampilkan GPH Poeger dari Keraton Kasunanan. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan dukungan dari kalangan budayawan maupun akademisi.

Karena untuk mendapatkan pengakuan dari Unesco, Indonesia harus bisa menunjukkan bukti yang jelas. Itulah sebabnya beberapa waktu lalu Kemenpora juga memfasilitasi untuk melakukan penelitian ke Belanda. Semua itu dilakukan untuk saling melengkapi dokumen tentang Pencak Silat sebagai cabang olahraga asli Indonesia.

Terkait peringatan Haornas di stadion Sriwedari Solo yang dihadiri Wakil Presiden Boediono akan diserahkan sekitar 700 penghargaan kepada para siswa, atlet dan mantan atlet yang pernah mengharumkan nama bangsa dan negara. Penghargaan itu secara simbolis akan diserahkan kepada 14 orang diantaranya Srikandi Indonesia Nur Fitriana, peraih medali perak di Olympiade dan medali emas di Asian Games. Ia termasuk peraih penghargaan kategori A sebesar Rp 125 juta.

 

sumber: krjogja

 



 

Forum Sahabat Silat