Ribuan Pendekar Bertarung di Pencak Malioboro Festival 2013


Ribuan Pendekar Bertarung di Pencak Malioboro Festival 2013

Hari ini lalu lintas Malioboro nyaris “lumpuh”. Puluhan orang polisi dan pengamanan swadaya tampak berjaga-jaga dan menutup separuh ruas jalan di landmark kota Jogja ini. Sementara suasana sudah sangat ramai. Beberapa orang saling serang, tangkis dan hantam. Beberapa macam senjata seperti pedang, pisau, tongkat dan ruyung mereka keluarkan. Duel satu lawan satu pun terjadi. Beberapa bahkan harus menerima dikeroyok sejumlah orang berseragam khas. Tak hanya laki-laki, wanita pun terlibat duel dan saling banting. Sesekali bantingan itu tampak cukup keras menimpa aspal jalan hingga menimbulkan bunyi “bug!!”. Anehnya tak ada satu orang pun termasuk polisi yang mau dan berani melerai. Mereka justru bertepuk tangan pertarungan yang sedang terjadi selama berjam-jam itu. Apa yang terjadi di Yogyakarta hari ini?.

SONY DSC
Rupanya pertarungan dan duel-duel tadi adalah bagian dari pertunjukkan yang hari ini digelar di sepanjang Jalan Malioboro. Hari ini, 2 Juni 2013, “Pencak Malioboro Festival” digelar secara kolosal dan spektakuler melibatkan hampir 5000 orang dari 6 negara. Sesuai namanya mereka menggelar pertunjukkan seni bela diri pencak silat di jalanan itu. Hasilnya Jalan Malioboro ditutup mulai pukul 13.00 hingga jelang pukul 18.00.

Ratusan perguruan bela diri pencak silat dan yang sejenis dari Indonesia, Thailand, Malaysia, Italia hingga Amerika Serikat ambil bagian di event yang membuat Malioboro hari ini menjadi lautan manusia dengan seragam aneka warna. Panji dan bendera dengan aneka logo perguruan juga berkibar di ujung jalan Malioboro.

Para pendekar dari segala usia, mulai dari anak-anak hingga orang tua, baik wanita maupun laki-laki, semua mempertontonkan permainan pencak silat sesuai gaya dan aliran perguruan masing-masing. Sepanjang itu pula penonton dibuat kagum dan sesekali berterika ketika ada orang yang dibanting ke aspal, dihantam menggunakan batu bahkan diserang dengan pedang.

Di Pencak Malioboro Festival, masyarakat ditunjukkan betapa banyaknya aliran dan gaya pencak silat yang dimiliki oleh Indonesia. berbagai gaya pencak silat ditampilkan baik secara individu, duel maupun rampak. Penonton juga disuguhi aliran pencak silat yang menarik perhatian masyarakat berkat penampilan Iko Uwais di film The Raid. Keindahan pencak silat dengan iringan musik yang dimainkan langsung sesuai gaya dan aliran bela diri yang ditampilkan membuat Pencak Malioboro Festival ini semakin istimewa.

Pencak adalah “permainan” atau keahlian menangkis, mengelak dan sejenisnya. Istilah Pencak populer disandingkan dengan Silat sebagai “Pencak Silat”, seni bela diri asli Melayu. Pada perkembangannya Pencak Silat sangat identik dengan Indonesia dari kemudian mulai menyebar ke banyak negara hingga akhirnya pencak silat menjadi salah satu bentuk bela diri yang mendunia.

Namun sesungguhnya ada perbedaan makna antara “Pencak” dan “Silat”. Menurut Oong Maryono, Silat adalah intisari pencak yakni membela diri secara fisik dan tidak untuk pertunjukkan. Silat adalah sebuah kepandaian berkelahi dengan ketangkasan menyerang untuk membela diri.  Dengan demikian sebagai permainan, pencak lebih mengedepankan unsur seni dan penampilan keindahan gerakan, sementara Silat adalah bela diri dalam pertarungan. Sementara menurut Kamus Besa Bahasa Indonesia, Pencak Silat berarti keterampilan pertahanan diri yang mempekerjakan kemampuan untuk membela diri, menangkis serangan dan akhirnya menyerang musuh, dengan atau tanpa senjata.

Menyaksikan Pencak Malioboro kita pantas bangga karena memiliki Pencak Silat sebagai bagian dari warisan budaya dan identitas Nusantara yang tak hanya dijunjung tinggi di negeri sendiri tapi juga dikagumi dan dipelajari oleh orang dari berbagai negara. Semoga kita sanggup untuk terus merawat pencak silat sebagai kekayaan dan identitas bangsa.

sumber:
kompasiana



 

Forum Sahabat Silat