Kurang terakomodirnya perguruan pencak silat yang ada di Ikatan Pencak Silat Seluruh Indonesia (IPSI) Kota Cilegon, membuat para sahabat pesilat di Kota Baja mulai mencari solusi altenatif. Rencananya, mereka akan membentuk Forum pecinta dan Pelestari Silat Tradisonal Indonesia (FP2STI), dalam waktu dekat.
Nah, karena takut kebudayaan silat tradisional yang ada disetiap perguruan punah akibat belum terakomodir, makanya para sahabat pesilat di Kota Cilegon sepakat untuk membentuk FP2STI Kota Cilegon.
“Itu kami lakukan, untuk tetap menjaga kelestariannya. Sekaligus, membantu IPSI untuk menjaga dan melakukan pembinaan,” papar Wawan kepada BANTEN POS, Sabtu (4/5).
Tapi Wawan menegaskan, orientasinya FP2STI nanti, tidak sama dengan IPSI. Soalnya, mereka tidak mengarah kejenjang prestasi seperti IPSI. Melainkan, terfokus untuk melakukan pelestarian. Itu juga sesuai dengan visi dan misi FP2STI pusat, yang telah berdiri sejak 2006 lalu dan hampir tersebar di seluruh Indonesia.
“Jadi, tidak akan timbul perpecahan atau kami ingin berdiri sejajar dengan IPSI. Kami hanya murni terfokus untuk melestarikan budaya saja,” ucapnya.
Ditemui terpisah, Ketua FP2STI pusat, Taufan Prassetya menyambut baik keinginan para sahabat pesilat Kota Cilegon tersebut. Bahkan, ia memang sangat menanti berdirinya FP2STI Kota Cilegon, sejak lama.
Pasalnya, sejak 2006 lalu, para sahabat pesilat Kota Cilegon, khususnya aliran Bandrong, sudah sering mengikuti kegiatan yang dilakukan FP2STI pusat. Makanya, besar harapannya, di Kota Cilegon segera berdiri.
Tidak hanya itu, lebih jauh ia menyampaikan, ingin FP2STI tingkat Banten, juga segera lahir seiring munculnya FP2STI yang ada diseluruh kabupaten/kota se-Banten nantinya. Makanya, Cilegon diharapkan jadi pelopor berdirinya FP2STI Banten.
“Saya ingin, dengan adanya FP2STI di Banten, seluruh aliran silat tradisional bisa dilestarikan seperti didaerah lain. Yakni Jawa Timur, Aceh dan Riau, yang telah lebih dulu memiliki FP2STI,” kata Taufan.
sumber:
Banten Pos