Pelatihan Silat Praktis untuk Muslimah Hongkong
Sekitar 50 relawan (volunteer) Dompet Dhuafa Hong Kong (DDHK) mengikuti pelatihan outbond silat bagi muslimah, Ahad (4/11), di Stainley Beach, Hong Kong, bersama Ustadz Herman Budianto dan Ustadz Genry (SDSB DDHK).
Acara ini terselenggara atas kerjasama DDHK dengan FP2STI (Forum Pecinta dan Pelestari Silat Tradisional) dan Persaudaraan Thifan Po Khan Indonesia (PTI).
Acara dimulai jam 10.00, berkumpul dan briefing di bawah Shelter Iqro DDHK di Haven Street, Causewaybay, lalu menuju Stanley Beach.
Ketua Panitia, Umi Amaniah, mengatakan, acara ini bertujuan untuk mempererat silaturahmi, refreshing, dan menguatkan semangat para volunteer agar semakin sehat jasmani dan rohaninya.
Ustadz Herman memberikan tausiyah terkait kevolunteeran. “Semua harus diniatkan karena Allah ibadah dan dakwahnya,” katanya, “maka ketika semua niat telah tercurah hanya untuk Allah, hal ini akan meringankan dan memperkuat ketika ada hal-hal yang tidak berkenan di hati, selisih pendapat, ketika ada konflik, dan sebagainya.”
Selain itu, lanjut Ust. Herman, keimanan ruhiyah harus diperkuat, semakin meningkat ibadahnya, dan harus punya keinginan untuk menambah ilmu karena secara finansial volunteer tidak mendapat apa-apa dari DDHK.
“Maka di sini bisa memanfaatkan fasilitas yang ada, meng-upgrade ilmunya. Yang dulu tidak bisa mengaji, komputer, menjahit, menulis, advokasi, dan lain-lain, di DDHK ini jadikanlah tempat untuk menimba ilmu sebanyak-banyaknya, sehingga ketika nanti berinteraksi dengan masyarakat bisa menjadi da’i, mujahidah dakwah, juga bisa memanfaatkan ilmu lain,” paparnya.
Dijelaskannya pula pentingnya faktor kebersamaan atau ukhuwah karena terdiri dari beberapa orang yang berlainan karakter. “Di sini kita disatukan dalam kebersamaan,” tegasnya.
“Komitmen juga dibutuhkan untuk menjadi volunteer, agar benar-benar menjadi mujahid yang fokus, karena akan mempengaruhi kinerja itu sendiri. ” tegasnya.
Alhamdulillah dulu yang tadinya tidak begitu bisa komputer, sekarang bisa photoshop, dan lain-lain, bisa gabung di Iqro’, dalam artian kita bisa menambah ilmu yang mungkin kita tidak bisa dapatkan di tempat lain. Kalau dulu mungkin dianggap aneh jika berjilbab di musim panas, tapi sekarang alhamdulillah makin mudah kita temui muslimah berjilbab. Itu juga karena peran-peran saudari semuanya,” ujarnya.
Setelah break shalat dan makan siang bersama, acara dilanjutkan dengan pelatihan silat. Peserta begitu antusias walau cuaca panas. Peserta diajari beberapa teknik untuk bisa menjaga diri dari hal-hal yang membahayaka, di antaranya melepas dari tangakapan tangan, menghidari pukulan, cekikan, pelintiran dll
Acara dihadiri pula Rachmat Widiyanto (Bank Mandiri branch Hong Kong) yang ikut mempraktikkan langsung ilmu bela diri.
Penulis: Rima Khumaira-DD Hk News
Foto2 Dokumentasi :
album id=2 template=extend