MADIUN--Prosesi Suran Agung yang digelar perguruan pencak silat Setia Hati Wingono, Minggu (27/12), diwarnai aksi tawuran. Aksi tawuran melibatkan antara warga dan peserta konvoi Perguruan Silat Setia Hati Winongo ini terjadi di depan SMP 1 Jiwan, di Jalan Raya Solo, Desa Kincang Wetan, Kecamatan Jiwan, Kabupaten Madiun, sekitar pukul 14.00 WIB. Dalam aksi tersebut antara anggota perguruan pencak silat dan warga saling lempar batu.
Akibatnya, sejumlah delapan rumah penduduk rusak dan beberapa motor peserta konvoi juga rusak. Namun dalam aksi tawuran tersebut tak diketahui korban meninggal. ''Hanya ada beberapa rumah penduduk rusak akibat lemparan batu, dan ada dua buah kendaraan motor milik peserta konvoi yang rusak. Hanya itu saja, '' kata Kapolres Kabupaten Madiun, AKBP Umar Effendi didampingi Kasat Reskrimnya, AKP Muhammad Zaini kepada wartawan, kemarin.
Hingga berita ini ditulis tak diketahui siapa penyulut dari aksi tawuran tersebut. Sedangkan tawuran berhenti karena semakin banyak warga yang datang untuk membantu rekannya. Sementara melihat massa warga erdatangan, peserta konvoi pun melarikan diri. ''Tapi dua motor tertinggal di lokasi. Motor itu rusak terkena lemparan batu. Akibat kericuhan itu, delapan rumah warga rusak,'' jelas Zaini, yang belum mengatahui siapa dalang pemicu tawuran tersebut.
Kartini (50), salah seorang korban rumahnya rusak di RT 63 RW 11 Desa Kincang Wetan, juga tidak tahu siapa yang melempar batu duluan. Karena saat kejadian itu dirinya berada di dalam rumah. Dari rumah dia hanya mendengar suara sepeda motor, lalu karena ketakutan lari ke belakang rumah. Dari belakang rumah dia mendengar suara kaca rumahnya pecah.
"Saat itu saya sedang santai di dalam rumah. Dari jauh kedengaran suara motor. Bunyinya keras, saya lari ke belakang. Dari belakang saya dengan kaca pecah," kata Kartini kepada wartawan di lokasi kejadian. Kartini menambahkan dirinya takut dan trauma. Karena menurut dia setiap tahunnya kejadian serupa hampir terjadi.
Sementara itu, situasi desa ini sedikit tegang. Puluhan warga saat ini terlihat bergerombol di sekitar jalan desa. Petugas kepolisian tampak berjaga di sekitar desa. Polisi meminta kepada warga untuk membubarkan diri. Sepeda motor yang rusak saat ini diamankan. Motor yang rusak bernopol AE 5723 JS dan AE 5140 JY. Keduanya motor itu Honda Supra X.
Sementara itu, hingga sore kemarin polisi masih belum menetapkan tersangka dalam tawuran antara warga dengan peserta Suro Agung dari Perguruan Silat Setia Hati Winongo. Polisi saat masih berkonsentrasi melakukan penyidikan di lokasi kejadian di Jalan Raya Solo Desa Kincang Wetan, Kecamatan Jiwan, Kabupaten Madiun. "Kita masih dalam tahap penyidikan. Selain itu, kita juga belum mengamankan pelaku yang melakukan pengrusakan rumah maupun motor," kata Zaini.
Menurut Zaini, pihaknya kesulitan dalam mencari pelaku pengrusakan rumah dan motor warga. Karena saat kejadian warga dan pesilat saling lempar. Tidak hanya itu, polisi juga mengalami kesulitan mencari pemilik kendaraan warga yang rusak akibat tawuran yang saat ini sudah diamankan di Mapolres Madiun. "Selain banyak warga, juga disebabkan para pesilat melarikan diri menggunakan kendaraan motor ke arah Magetan," tuturnya.
Ketika dikonfirmasi Republika, Zaini menyatakan sore kemarin di lokasi kejadian sudah kondusif. Terlebih lagi setelah itu daerah Madiun diguyur hujan deras. Meski suasana lokasi sudah kondusif, imbuhnya, polisi masih bersiaga penuh untuk mengantisipasi tawuran susulan. ''Ya, kita akan siaga sampai malam. Ini untuk menghindari tawuran susulan,'' kata Mohammad Zaini.
sumber: republika