Silat Sabeni Asli Tanah Abang Nyaris Punah



Silat Sabeni Asli Tanah Abang Nyaris Punah. Banyak aliran-aliran silat yang tumbuh dan lahir dari tanah Betawi, seperti Beksi yang lahir di daerah Kebayoran Lama dan silat Cingkrik dari Condet. Namun, dari jenis aliran silat yang ada, silat Sabeni kini berada di ambang kepunahan. Tokoh aliran silat Sabeni, Zul Bachtiar, mengatakan bahwa aliran silat Sabeni ini memang tak setenar ilmu silat lain yang ada di Betawi. Karena kesohorannya, nama H Sabeni diabadikan sebagai nama sebuah jalan di Tanah Abang, h Sabeni wafat pada 1945 dan dimakamkan di Gang Kubur, Tanah Abang, berdekatan dengan rumahnya.

Bela diri silat begitu lekat di masyarakat Betawi. Banyak aliran-aliran silat yang tumbuh dan lahir dari tanah Betawi, seperti Beksi yang lahir di daerah Kebayoran Lama dan silat Cingkrik dari Condet.

Tanah Abang pun menjadi tempat lahirnya satu.aliran silat yang diberi nama, Sabeni. Namun, dari jenis aliran silat yang ada, silat Sabeni kini berada di ambang kepunahan.

Tokoh aliran silat Sabeni, Zul Bachtiar, mengatakan bahwa aliran silat Sabeni ini memang tak setenar ilmu silat lain yang ada di Betawi. Sebab, saat ini hanya satu perguruan atau padepokan silat Sabeni yang masih tersisa di Tanah Abang. Itu pun hanya beranggotakan tak lebih dari 30 orang.

"Dulu ada beberapa perguruan, itu pun diasuh oleh cucu-cucu H Sabeni, yakni Ramdhan) Mustofa dan Taufik. Tapi sekarang cuma saya, yang lain udah pada bubar," kata salah satu cucu H Sabeni ini. Sabtu (18/12).

Zul menjelaskan aliran silat ini lahir pada awal abad ke-20. Pencipta aliran ini adalah H Sabeni yang merupakanjago silat Betawi dari Tanah Abang, dekat dengan pasar Kambing. "Haji Sabeni mendapatkan ilmu silat dari dua orang berbeda, yakni H Suud dan H Mail, keduanya tokoh Tanahabang," katanya.

Ciri khas silat Sabeni adalah serangan pukulan dengan sontokon pada bagian punggung telapak tangan. Tak hanya itu, kuda-kuda aliran Sabeni pun lebih rendah antara kaki satu dan lainnya yang sedikit merapat.

Di silat Sabeni ada LS jurus dasar yang terdiri atas jurus dasar 1 hingga jurus dasar 15. Keseluruhan jurus dasar yang ada, lanjut Zul Bachtiar, terfokus padapenyerangan. "Kaga ada istilah nunggu diserang lawan, tapi kityang dahulu memulai serangan terhadap lawan," kata pria yang kini bermukim di Bogor dengan logat Betawinya yang masih kental.

Zul menuturkan, minimnya penerus ajaran silat Sabeni karena kurangnya minat dari generasi muda Betawi. Seni bela diri silat ini, lanjut Zul, kalah pamor dengan jenis bela diri lain dari luar daerah atau pun luar negeri. "Usaha saya untuk terus mengajarkan ini juga, sebagai upaya pelestarian kesenian silat," ujarnya.

Padahal, katanya, Ilmu silat ini pernah tenar sekitar tahun 1940-an saat H Sabeni mengalahkan jagoan karate dan jagoan sumo asal Jepang dengan mudah. Akhirnya banyak warga yang berguru ke H Sabeni. Karena kesohorannya, nama H Sabeni diabadikan sebagai nama sebuah jalan di Tanah Abang, h Sabeni wafat pada 1945 dan dimakamkan di Gang Kubur, Tanah Abang, berdekatan dengan rumahnya. Namun beberapa tahun kemudian, makamnya dipindahkan ke TPU Karet Bivak, Tanah Abang. Nggak ade yang tersisa dari H Sabeni, hanya sebuah makam yang terletak di Karet Bivak," kata Zul.

sumber: bataviase



 

Forum Sahabat Silat