Mayjen (Purn) Eddie M Nalayapraya mantan ketua umum IPSI (Ikatan Pencak Silat Indonesia) era tahun 1981-2003 yang sekarang menjabat sebagai presiden PERSILAT (International Pencak Silat Federation), mendapatkan kehormatan menerima anugerah sandang Mahkota Agong Seri Bintang Pelangi dari Pertubuhan Silat Seni Gayong Malaysia, dilaksanakan di Pusat Latihan Polisi Malaysia, Kuala Lumpur (1/10).
Penganugerahan sandang oleh Pertubuhan Silat Seni Gayong Malaysia tersebut merupakan bentuk penghormatan kepada beliau karena turut berjasa memperkenalkan seni beladiri kepada masyarakat Malaysia terutamanya Pencak Silat. Melalui anugerah sandang tersebut juga diharapkan dapat lebih mempererat tali persaudaraan antara Indonesia dengan Malaysia yang sudah terjalin, serta menegaskan kembali bahwa sebenarnya tidak ada masalah antara hubungan kedua negara seperti yang diberitakan beberapa saat yang lalu.
Anugerah sandang tersebut juga diberikan kepada Panglima Tentera Darat Malaysia Jend Datuk Zulkefli Mohd Zin, dan wakil Menteri Sumber Manusia Dato Maznah binti Mazlan dengan anugerah sandang Mahkota Seri Relang Pelangi. Penyerahan anugerah sandang tersebut dilakukan oleh Penasehat dan lembaga waris amanah Pertubuhan Silat seni Gayong Malaysia Sazali bin Dato Meor Abdul Rahman.
Pertubuhan Silat Seni Gayong Malaysia didirikan oleh Alm. Dato Meor Abdul Rahman bin Daeng Uda Md Hashim dan secara resmi didaftarkan ke Jabatan Pertubuhan Malaysia pada tanggal 22 Oktober 1963 yang merupakan badan seni bela diri pertama di Malaysia.
PERSILAT (Persekutuan Pencak Silat Antar Bangsa) didirikan pada 11 Maret 1980, sebagai hasil dari konferensi yang diikuti oleh Asosiasi Pencak Silat Indonesia (sekarang IPSI) yang, Singapura Silat Federasi (Persekutuan Silat Singapura-PERSISI), dan wakil dari Departemen Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga Malaysia serta pengamat dari Brunei Darussalam yang bertempat di Anjungan DKI Barat Taman Mini Indonesia Indah. Pembentukan PERSILAT merupakan upaya dalam mempertahankan dan meningkatkan kehidupan yang harmonis dan saling menghormati antara negara yang satu dengan yang lain.
Sumber: KBRI Kuala Lumpur
