Kejuaraan dunia pencak silat kelas dunia bertajuk East Borneo Pencak Silat World Championship (EBPSWC) yang rencananya diselenggarakan di Kaltim terancam batal karena panitia tidak boleh menggunakan dana APBD dan harus menggunakan murni dana dari sponsor. Demikian disampaikan Sekretaris Provinsi Kaltim H Irianto Lambrie saat memimpin rapat panitia persiapan kejuaraan Pencak Silat East Borneo World Championship di Ruang Rapat Tepian Kantor Gubernur Kaltim, Senin (22/3).
“Kejuaraan pencak silat ini hendaknya dapat dicarikan dana dari sponsorship, jadi jangan hanya mengandalkan anggaran dari pemerintah atau APBD Kaltim,” katanya.
Saat ini lanjutnya, pemerintah sedang konsentrasi pembangunan terutama pembangunan yang bersifat pemberdayaan masyarakat, dengan kondisi tersebut pemerintah harus melakukan penggunaan anggaran yang sesuai dengan kebutuhan yang mengarah pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Pemprov Kaltim pada dasarnya mendukung semua kegiatan-kegiatan yang bertujuan untuk promosi maupun prestasi bagi daerah, namun bukan berarti harus melakukan kegiatan yang mengarah pada penggunaan anggaran daerah yang besar tapi memberikan nilai positif yang kecil bagi masyarakat.
Kejuaraan ini rencananya akan diikuti sekitar 48 negara dengan 500 peserta. Sementara itu Wakil Ketua Panitia Penyelenggara Kejuaraan Pencak Silat World Championship H Masri Hadi, yang juga Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kaltim mengatakan dana yang diperlukan untuk kejuaraan ini sebesar Rp4,6 miliar, karena Kaltim selaku tuan rumah yang berkewajiban mempersiapkan kegiatan penyelenggaran kejuaraan tersebut.
“Dana untuk kejuaraan tersebut memang diharapkan mendapatkan dukungan dari sponsorship, sehingga tidak terlalu membebani penggunaan anggaran daerah. Walaupun ada dukungan dari Pemprov Kaltim, namun hanya sekitar Rp500 juta atau Rp1 miliar saja,” katanya
sumber: vivaborneo.com