Informasi ini saya dapat sudah sekitar tiga bulan lalu bahwa Menpora dan Gubernur Jawa Barat akan berkunjung ke Cianjur dalam rangka peresmian gedung baru Kwarcab Pramuka Cianjur. Dalam acara ini Wakil Bupati Cianjur yang merupakan seorang pecinta dan praktisi silat akan menyisipkan demonstrasi Maenpo sebagai bagian dari slogan Kabupaten Cianjur : ngaos, mamaos dan maenpo.
Mengingat ini kesempatan yang sangat bagus untuk promosi pencak silat, alangkah baiknya dalam kesempatan ini Forum dan komunitas Sahabat Silat dapat bertatap muka dan ber-audiensi dengan Menpora dan Gubernur Jabar. Dengan demikian gaung dan gerakan peduli silat akan makin menasional.
Setelah sempat tenggelam beberapa lama, akhir nya datang juga berita bahwa acara ini jadi terselenggara tanggal 17 Maret 2010.
Saya sempat berkunjung ke Cianjur pada malam Jumat tanggal 11 Maret 2010, dan berkesempatan melihat persiapan demonstrasi Maenpo Cikalong (Pabuci) dan bertemu dengan Wakil Bupati Cianjur. Pada kesempatan itu terlihat sekali antusias orang nomor dua di Cianjur ini memperkenalkan pencak silat ke pemerintah pusat. Sayang sekali, informasi yang saya dapat, waktu dan jadwal sang Menteri sudah ditentukan dan sangat singkat. Sangat kecil peluang untuk bertatap muka dan ber-audiensi. Demonstrasi maenpo saja hanya diberikan waktu 15 menit, tidak boleh lebih. Bagaimana waktu yang sangat singkat ini bisa dimanfaatkan untuk memperkenalkan Forum dan Sahabat Silat serta Gerakan Peduli Silat?
Kebetulan siang hari nya saya sedang iseng berjalan-jalan dan mampir ke satu tempat pembuatan PIN.
Rencana nya PIN Sahabat Silat dan Gerakan Peduli Silat ini akan saya bagikan ke para sahabat yang berkumpul pada hari Sabtu di Padepokan Pencak Silat dalam rangka peliputan kegiatan Forum oleh RCTI. Ide muncul : “bagaimana jika di waktu yang sangat sempit ini disisipkan acara penyematan Pin tersebut ke Menpora, Gubernur Jawa Barat dan Bupati Cianjur?”
Ide ini segera saya sampaikan ke Pak Haji Ceng Suryana sebagai Gubesa Pabuci , Wakil Bupati Cianjur dan beberapa teman senior di sahabat silat. Pak Haji sangat setuju, Pak wakil Bupati juga setuju. Alhamdulillah, dari rekan sahabat silat, Uda Aslim dan Bang Syamsul meenyambut baik ide saya ini.
Informasi terakhir, acara diundur satu hari menjadi hari Kamis tanggal 18 Maret 2010.
“wah bakalan bolos kerja lagi nih, pikir saya.. Oke lah kalau begitu, panggilan silat rupanya lebih kuat, hehehe…”
Bertiga dengan Kang Iwan Setiawan dan Kang Mas Priatna, saya meluncur ke Cianjur hari Rabu sore. Bermalam di sana dan bertemu dengan Uda Aslim, Bang Syamsul dan Mas Adi yang bertugas meliput acara. Dengan demikian, kehadiran Forum dan Sahabat Silat diwakili oleh kami berenam.
Rupanya kehebohan menyambut acara ini tidak hanya terjadi di jajaran Pemkab Cianjur sebagai tuan rumah. Paguron Pabuci sendiri secara intensif telah mempersiapkan diri selama tiga bulan –maklum pertama kali mau demo dihadapan Menteri-, dan persiapan juga oleh Tim Sahabat Silat : Bang Syamsul dan Uda Aslim rela meninjau lokasi pada jam 11 malam untuk memastikan lokasi liputan di pendopo kabupaten sudah matang. Menghabiskan malam di kediaman Pak Haji diisi dengan ngobrol santai dan bercanda ria seperti biasa nya.
Kamis pagi hari, tanggal 18 Maret 2010
Acara ini diadakan di dua lokasi, pagi hari di pendopo kabupaten dengan acara makan pagi bersama dan pemutaran film Ensiklopedi Silat Indonesia (ESI), setelah itu acara puncak di gedung kwarcab pramuka Cianjur yaitu peresmian gedung dan demo serta atraksi-atraksi. Oleh karena itu kami berenam dibagi menjadi dua tim. Tim pertama terdiri dari Kang Iwan, Uda Aslim, Bang Syamsul dan Mas adi yang bertugas menemani Bpk Edy Nalapraya pada saat jamuan makan pagi dan pemutaran filem ESI. Tim kedua saya dan mas Pri menuju lokasi acara. Perlu dicatat bahwa acara ini adalah acaranya PRAMUKA, Silat dan Sahabat Silat hanya “memanfaatkan kesempatan dengan fasilitas waktu dari Bapak wakil Bupati Cianjur”.
Jam tujuh pagi tim pertama berangkat. Tim kedua satu jam berikut nya menuju gedung kwarcab pramuka Cianjur. Kemeriahan penyambutan Menpora sudah terasa di jalan-jalan menuju lokasi oleh para pejabat kabupaten dan pelajar pramuka. Tidak ketinggalan sinar matahari yang cukup menyengat.
Demonstrasi maenpo/pencak silat terjadwal pada acara keempat setelah pembukaan, demonstrasi ibing pencak silat oleh para pelajar pramuka, dan sambutan ketua panitia (Wakil Bupati Cianjur), sekitar pukul 10.30 waktu Cianjur. Ide ini, yang sudah saya sampaikan sebelum nya yaitu penyematan PIN setelah demonstrasi maenpo. Mmasalah nya adalah Menpora dan rombongan datang terlambat (ga perlu heran sih..) dan dalam susunan acara yang saya intip belum ada jadwal ini. Waktu nya telah disusun sedemikian rupa, time by time.
Sekitar jam 8, Uda Aslim telpon dari pendopo kabupaten bahwa protokol menpora bersedia menyisipkan waktu untuk penyematan PIN Sahabat Silat dan penyerahan Proposal ESI. Kini tugas saya menghubungi panitia dan melobi agar dalam susunan acara setelah demo maenpo akan ada acara tambahan yaitu “penyematan PIN Sahabat Silat dan GPS serta penyerahan proposal ESI”.
Setelah menemui seksi acara di kepanitiaan setempat, saya dapat ijin untuk “mendiktekan” acara tambahan ini. Lengkap nya sebagai berikut :
1.Penyematan PIN Sahabat Silat kepada Menpora, Gubernur Jawa Barat, Bupati Cianjur dan Wakil Bupati oleh Kang Iwan Setiawan
2.Penyerahan Proposal ESI kepada Menpora dan Gubernur Jabar oleh Bang Ochid
Pembawa acara juga saya minta untuk menyampaikan bahwa acara ini dihadiri pula oleh Bpk Edy Nalapraya selaku Presiden Persilat dan Oong Maryono sebagai Mantan juara dunia pencak silat.
Sekitar Jam 9 rombongan Menporan dan Gubernur Jawa Barat tiba di lokasi acara. Setelah acara penyambutan, tibalah waktu nya memperlihat kan kepada Menpora salah satu pilar Kabupaten Cianjur yaitu MAENPO. Didahului dengan atraksi ibing dan aplikasi pencak silat oleh para pelajar pramuka, diselingi oleh sambutan ketua Panitia, pada pukul setengah sebelas tampillah Paguron Maenpo Cikalong Pancerbumi, menunjukkan beberapa jurus dan aplikasi di atas matras yang tersengat panas matahari.
Ada sedikit gangguan teknis, pembawa acara menyampaikan kepada saya bahwa acara penyematan PIN dan penyerahan Proposal tidak bisa dilaksanakan, karena jam 11 tepat Menpora harus meninggalkan lokasi dan waktu nya tidak cukup. Saya berkeras bahwa acara ini harus tetap dilaksanakan, setelah sedikit kebingungan, akhir nya panitia setuju dan memutuskan bahwa acara makan siang bagi Menpora yang ditiadakan, saya legaaa…
Tetapi sayang nya narator demo maenpo ikut terpengaruh mepet nya waktu, persiapan demo maenpo yang intensif selama tiga bulan tidak dapat tampil maksimal karena dikejar-kejar waktu. Nara tor selalu minta waktu dipercepat. Positif nya adalah para guru dan teman-teman jadi tidak terlalu lama terjemur di atas matras :D
Tiba lah waktu nya penyematan PIN sahabat silat dan penyerahan proposal ESI, tepat beberapa menit menjelang pukul 11. Dengan serbuan para juru kamera, Menpora kami “perkenalkan” dengan Forum Pecinta dan Pelestari Silat Indonesia dan Komunitas Sahabat Silat.
Semoga peristiwa ini menjadi awal dari lahir nya kesadaran pemerintah bahwa ada warisan budaya bangsa yang selama ini terabaikan, PENCAK SILAT.
Wabillahi taufik wal hidayah
-ochid-