Barbara Regeer PeSILAT BELANDA



Nama : Barbara Regeer

Tgl. Lahir : Moerkapelle, 13 Mei 1972

Alamat : Nepveustr. 29-II 1058 XM.

Amsterdam Perguruan : Panglipur Amsterdam

Jabatan : Ketua Panglipur Amsterdam

Belajar pencak silat :Tahun 1993

Pelatih : Julian Langitan, Olivier Blancquart, Danny Dinsbach

Prestasi : Juara II Kategori Jurus Wajib Regu pada Kejuaraan Dunia Pencak Silat 1997 di Kuala Lumpur, Malaysia. Juara II Kategori Jurus Wajib Regu pada Festival Nusantara 1997 di Trengganu, Malaysia. Wakil Belanda pada Kejuaraan Dunia Pencak Silat 2000 di Jakarta.

Mulai mengenal beladiri sejak berusia 18 tahun dengan mempelajari jujitsu selama 3 tahun ketika kuliah di Inggris. Pulang ke Belanda bertemu dan kemudian belajar pencak silat kepada Olivier dari Himpunan Pencak Silat Panglipur.

Hal yang menarik dari pencak silat menurut pendapatnya adalah keindahan gerak dalam aspek seni serta efektivitas dalam aspek beladiri. Ketika akan tampil di kejuaraan, ia memutuskan untuk lebih menekuni aspek seni, saat itu ia bersama dua orang rekannya berlatih Jurus Wiraloka Wajib yang sekarang dikenal dengan kategori Jurus Regu Baku. Hal ini dibuktikan ketika berhasil meraih juara II pada Kejuaraan Dunia Pencak Silat 1997 di Kuala Lumpur serta Juara II pada Festival Nusantara 1997 di Trengganu, Malaysia.

Menurut pengamatannya, perkemba-ngan pencak silat di Belanda saat ini cukup menggembirakan. Kebanyakan yang dipelajari adalah aspek beladiri dan olahraga (tanding), sedangkan yang mempelajari aspek seni masih belum banyak. Panglipur Amsterdam lebih dikenal sebagai perguruan yang mengkhususkan pada aspek seni, walaupun begitu Barbara yang menjabat Ketua Panglipur Amsterdam masih sempat berlatih kategori tanding sekali dalam seminggu.

Untuk menghadapi kejuaraan dunia, wanita yang bekerja pada sebuah perusahaan yang bergerak di bidang pengawasan lingkungan ini berlatih keras selama sepuluh bulan. Empat bulan pertama berlatih hampir setiap hari. Memang hasil latihan itu dapat ditunjukkan pada saat pertandingan di Kejuaraan Dunia, ia mendapat aplause dari penonton dan pujian dari beberapa tokoh pencak silat Indonesia, namun sayang keberuntungan belum berpihak pada Barbara, ketika sedang memperagakan jurus golok, senjatanya jatuh dua kali sehingga mendapat pemotongan nilai yang cukup besar. Seandainya hal ini tidak terjadi, mungkin ceriteranya akan lain.

Namun kekecewaan itu sedikit terobati ketika ia mendapat kehormatan untuk menampilkan kemahirannya dalam memperagakan ibing pencak silat khas Panglipur pada final kejuaraan dunia yang disaksikan oleh Presiden Persilat Eddie M. Nalapraya dan Ketua KONI Wismoyo Arismunandar, serta disiarkan langsung oleh salah satu stasiun televisi swasta. Penampilannya dalam membawakan jurus pencak silat yang diiringi irama gendang pencak banyak mengundang kekaguman penonton, terbukti dengan banyaknya orang yang ingin berkenalan, mewawancarai, dan minta tanda tangan setelah ia selesai melakukan peragaan.

Rencana ke depa, Barbara masih akan mengikuti kejuaraan-kejuaraan pencak silat seperti Kejuaraan Pencak Silat se-Eropa dan Kejuaraan Intern Panglipur - Abah Aleh Cup di Indonesia tahun 2001, serta Kejuaraan Dunia berikutnya di Malaysia tahun 2002. Kategori yang akan diikutinya adalah ganda dan tunggal. Namun itu pun kalau tidak bersamaan waktunya dengan kelahiran anaknya, karena istri dari Dave Lambrelhts ini merencanakan ingin mempunyai anak setelah selesai mengikuti Kejuaraan Dunia Pencak Silat 2000. (Graspuzi)

Sumber : DUEL Online


Related Tags :