Sabtu di Padepokan Silat TMII




Ada apa sih di padepokan saban sabtu? Mungki pertanyaan inilah yang kerap kali menjadi bahan pertanyaan pesilat yang dahulunya aktif di Sahabat Silat maupun pesilat yang sama sekali belum pernah datang ke padepokan.



Padepokan Pencak Silat Nasional TMII Jakarta, terletak tidak jauh dari Taman Mini Indonesia Indah yang namanya sudah amat terkenal, bersebelehan dengan Majid At-TIN, masjid yang didirikan oleh Ibu Tien Suharto, Pedepokan silat pun sebenarnya adalah prakarsa Ibu Tien Suharto, untuk bangsa kita ini dan saat ini sudah berdiri amat kokoh.



Pedepokan ini memang tidak seramai MALL TAMINI yang lokasinya memang bersebelahan, bahkan kadang selesai latihan kamipun sering meluangkan waktu kongkow2 disana untuk sekedar melepaskan lelah dan mencari pemandangan baru.



Oke, kita tinggalkan suasana TAMINI SQUARE, kita kembali masuk ke dalam Padepokan, dari kejauhan sudah nampak wajah2 yang sudah tidak asing bagi kami, beberapa guru maupun pesilat yang memang sengaja datang untuk berlatih silat tradisional di pedepokan ini, namanya juga pedepokan Silat tentunya mereka pasti belajar silat masak belajar topeng monyet hehehe.



Latihan di pagi ini ada dua aliran, Aliran Cingrik oleh pak Bambang, dan satu lagi aliran Gerak Gulung, keduanya tidak berjauhan, kami duduk sambil memandang para pesilat gerak gulung maupun cingrik.



Pagi ini ada 3 orang wanita pesilat cingrik, dan selebihnya adalah pesilat pria, Sayangnya kami tidak sempat berkenalan dengan ke tiga pesilat putri itu yang salah satunya berambut bule, tapi bahasa indonesianya udah cukup lancar.



Lalu kami berbincang-bincang dengan salah satu guru utama gerak gulung yaitu pak Awang, dan ada juga guru besar lainnya seperti kong Nizam yang penuh wibawa berbincang-bincang dengan Mr. Oong Maryono.



Tak Terasa hari makin siang, perut rasanya makin keroncongan, tujuan kami adalah kantin di padepokan, saat melewati hotel padepokan ada yang berbeda, yaitu fasilitas WIFI PUBLIK dari Telkom, jadi bagi pengguna Notebook ataupun Smartpone bisa bebas menggunakan WIFI nya disini tanpa di pungut bayaran.



Kesimpulan kami adalah bahwa suasan padepokan makin sepi, kegiatan silat ritun di isi oleh beberapa perguruan saja, sisanya adalah kegiatan Non Silat, namun tidak apalah silat sepi yang penting masih banyak orang yang semakin peduli dengan silat tradisional kita ini, walaupun mereka berkulit putih, rambut bule, toh bagi mereka budaya bangsa kita ini tinggi nilainya bagi mereka. (Yanweka)





Related Tags :

 

Forum Sahabat Silat