Sahabat Silat
Disela-sela waktu tuk mewujudkan impian kejayaan pencak silat hingga dapat dipertandingkan diperingkat Asian Games bahkan Olympiade, para tokoh dunia persilatan terlena dengan kandungan aspek lainnya.
Pencak silat beladiri dan seni yang tersisih tidak mengenyam kejayaan seperti pencak silat olahraga, karena kurang mendapat sentuhan perhatian, aliran atau perguruan pencak silat traditional terhempas dari percaturan perkembangan di tanah air. Banyak jumlah aliran atau perguruan yang tidak dapat mengikuti derap lajunya perkembangan pencak silat olah raga, terkesok dan mati.
Penulis memantau perguruan/aliran Pencak Silat Putra Betawi yang dulu beranggotakan lebih dari 50 aliran/perguruan sebagai tolak ukur banyaknya jumlah aliran/pergururuan yang bernaung dibawahnya. Perguruan yang tersisa tinggal 15% yang masih aktif. Keberadaan pencak silat yang sangat mengawatirkan ini, membuat risau dan keprihatinan penulis.
silatbogor@yahoogroup.com yang muncul dengan missi tidak memiliki aliran/perguruan sentries, ternyata memiliki rasa keprihatinan yang sama, dengan pendekatan baru sekelompok orang muda yang memiliki kelebihan teknis cybernet mengkreasi suatu tempat dimana bisa saling mencurahkan hati, sekaligus menyebarkan informasi mengenai pencak silat tradisional.
Di mana setiap anggota mendapat dorongan untuk menulis dan meneliti pencak silat agar dapat dilestarikan. Di forum kita dapat bertukar wawasan dan informasi tentang kondisi perkembangan pencak silat di indonesia.
Mimpi bersama, dengan meminjam istilah Bp.Rustadi Effendi, “mengumpulkan tulang belulang yang berserakan”, untuk bekerja sama, mewujudkan kenyataan, makin kian nyata. Unek-unek yang dilontarkan di forum selama 1 bulan lebih, disepakati dipendopo 10 juni 2006 dengan rencana kerja dan strategi kedepan.
Kurun waktu yang singkat anggota forum yang inovatife beberja keras tidak kenal waktu. Dapat mendongkrak nama-nama perguruan atau aliran pencak silat yang mendekati sirna dipermukaan bumi Nusantara. Melalui Komunitas Pencak Silat Indonesia regenerasi dari silatbogor@yahoogroup.com, seminar, publikasi, promosi media electronic, media cetak dan dukumentasi pencak silat tradisional diperkenalkan.
Saya bangga memiliki kawan-kawan yang mempunyai dedikasi tinggi untuk mengangkat pencak silat tradisional dengan segala cara. Upaya pelestarian ini harus dapat berjalan secara konsisten tidak boleh berhenti, agar anak cucu-cucu kita juga dapat mengenal peninggalan seni beladiri nenek moyangnya kelak kemudian hari.
Namun dalam HUT pertama ini kita tidak dapat melupakan, bahwa jalan masih panjang dan tantangan akan bertambah dengan membesarnya forum(FP2STI). Oleh karena itu, perkenankan saya untuk memberi beberapa nasehat untuk menghadapi masa depan forum yang kita banggakan ini:
1. Wacana Website harus diperkuat terus menerus karenanya akar kuatan forum,
2. Documentasi harus dikerjakan dengan serius dengan penelitian yang mendalam, karenanya akan menjadikan rujukan untuk masa mendatang.
3. Harus ada prioritas kerja dalam jangka pendek dan panjang agar menghasilkan kerja yang berkelanjutan
4. Hubungan antara anggota generasi lama dan baru harus dapat terbina secara harmonis. Kekuatan forum adalah pada kuantitas dan kwalitas anggota.
5. Forum harus tetap hidup mandiri, tidak boleh jadi berpihak kepada salah satu instansi, media atau perguruan.
6. Harus ada usaha untuk merangkul anggota baru dari seluruh Indonesia, jangan sampai ada yang terlupakan.
Sahabat silat akar kekuatan kita adalah komunikasi dan informasi sebagai wujud keprihatinan kita terhadap pencak silat. Terima kasih, semua sahabat silat yang jumlah tak terhitung dan Bp. Eddie M Nalapraya yang sudah meluangkan waktunya untuk mengisi dan mengayomi FP2STI dan melestarikan budaya kita.
Majulah FP2STI dan majulah Pencak Silat.
Vientiane, 5 Juni 2007
O’ong Maryono
www.silatindonesia.com